Air merupakan suatu senyawa yang
tidak dapat terlepas dari semua yang ada di bumi, semuanya membutuhkan air.
Manusia dapat bertahan tidak makan selama seminggu, tapi manusia tidak dapat
bertahan selama 3 hari tanpa air. Bahkan manusia terdiri dari 70% air, baik itu
berupa darah, lemak, dan otot. Tapi
tahukah kalian, air juga memiliki perasaan, bagaimana bisa air memiliki
perasaan?
Perasaan atau insting hanya
dimiliki oleh makhluk hidup, bagaimana bisa air yang merupakan benda mati memiliki
perasaan ?
Jauh di negeri seberang, tepatnya
di Jepang, Dr. Masaru Emoto, pernah melakukan penelitian tentang air ini,
penelitiannya sederhana sekali, apakah air itu memiliki perasaan atau tidak?,
jadi tambah bingungkan? Bagaimana cara mengujinya? Dr. Emoto, menguji air ini dengan mengucapkan
kata-kata kepada air, misalnya, terima kasih, arigatou, kamsahamida, dan
kata-kata yang lain yang mengandung arti “baik” atau sejenisnya. Kemudian si
Air menjawab, “terima kasih kembali” , “sama-sama”, “you’r welcome” atau apapun
itu balasannya. Lho? Bagaimana bisa, air menjawabnya?.
Ya, bisa donk.., air menjawabnya
dengan bentuk dari Kristal yang terbentuk akibat air itu dibekukan dengan
sedemikian hingga, sehingga membuat Kristal salju yang berbeda-beda setiap kata
yang diucapkan oleh “Si Doctor”. Kristal itu semakin indah berbentuk ketika
diucapkan kata-kata yang memiliki makna baik atau membangun. Tapi sebaliknya,
ketika diucapkan kata-kata yang bermakna tidak baik, maka Kristal air itupun berubah
menjadi jelek dan kusam. Begitu juga ketika tidak diucapkan kata-kata, Kristal airnya
tidak seindah diucapkan kata-kata baik. Secara hipotesa air tersebut memberi respon
terhadap apa yang dikatakan, walaupun tidak dapat disimpulkan mempunyai
perasaan. Tapi yang lebih penting dari penelitian di atas adalah, bagaimana
kita bersikap terhadap air. Bersikap terhadap air? Apalagi nih?.
Ketika berbicara dengan lawan
bicara, maka bersikap baik lah terhadapnya, berkatalah yang baik terhadap lawan
bicara mu, karena sebagian besar dari mereka adalah air, ketika kata-kata yang
baik yang kamu ucapkan terhadap lawan bicara mu, maka secara tidak langsung
akan mengubah susunan Kristal air di dalam tubuh, menjadi Kristal yang baik. Tapi
jika kata-kata yang keluar dari mulut mu adalah kata-kata yang kotor dan tidak
pantas dikatakan kepada lawan bicaramu, maka secara otomatis Kristal air dalam
tubuh juga akan berubah menjadi buruk, dan berdampak negatif terhadap lawan
bicara kita.
Apakah kalian ingat sewaktu kita kecil, ketika kita melakukan tindakan yang salah, atau membuat masalah, pasti orang tua kita mengucapkan kata-kata yang baik dalam menegur kesalahan kita tersebut. Misalnya “Aduh, pintar, bukan begitu”, “Soleh, jangan nakal ya!” dan banyak lagi. Walaupun secara tidak langsung, kata-kata itu membuat Kristal air dalam tubuh berubah menjadi lebih indah dan sekaligus menjadi doa bagi anaknya.
Apakah kalian ingat sewaktu kita kecil, ketika kita melakukan tindakan yang salah, atau membuat masalah, pasti orang tua kita mengucapkan kata-kata yang baik dalam menegur kesalahan kita tersebut. Misalnya “Aduh, pintar, bukan begitu”, “Soleh, jangan nakal ya!” dan banyak lagi. Walaupun secara tidak langsung, kata-kata itu membuat Kristal air dalam tubuh berubah menjadi lebih indah dan sekaligus menjadi doa bagi anaknya.
“Hai orang-orang yang
beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (QS. Al Ahzab : 70).
Ingat!, jagalah perkataan kita, keluarkanlah kata-kata yang
baik dari mulutmu untuk mengubah Kristal air dalam tubuh lawan bicaramu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar